Melatih jiwa samurai dalam Kendo

Artikel Opini

Ini adalah postingan opini pribadi sih, berdasarkan pengalaman yang selama ini saya rasakan. Selain itu, ini hanya sedikit share buat yang ingin lebih mengenal kendo, bukan yang untuk just for fun, karena menurutku artkel ini kurang tepat karena ditulis seorang yang mencoba strech akan kendo .

Kendo_edit_by_Sturmgeist

                Selama beberapa tahun ini sebagai seorang kenshin yang masih belum tahu apa-apa dan menjadi seorang senior dalam sebuah dojo, banyak pengamatan dan ilmu untuk mengembangkan kepribadian dalam belajar kendo. Tidak hanya belajar tentang skill berlatih kendo, tetapi buat saya yang tidak kalah penting adalah pembelajaran pada karakter kita sebagai seorang kenshin. Seperti yang kita tahu bahwa kendo adalah pengembangan dari latihan seorang samurai, jadi secara tidak langsung kita belajar mempunyai jiwa seorang samurai. Jiwa sebagai seorang ksatria yang loyal pada majikannya dan selalu patuh akan peraturan yang ada dalam kelompok atau clan nya dan berusaha tidak membuat malu clan atau tuan nya dalam setiap tindakannya. Hal yang sama sepertinya harus dipelajari dari setiap kenshin yang belajar kendo. Menurut saya ini hal yang baik.
Buat saya, dojo adalah sebuah organisasi yang menggambarkan sebuah clan, dengan sensei sebagai majikan kita. Dan kita para kenshin adalah para samurai yang wajib loyal dan juga mengikuti segala peraturan dari dojo tanpa perlu bertanya kenapa begini, kenapa begitu, karena setiap rumah ada peraturannya sendiri-sendiri. Berikut adalah beberapa penjabaran yang mungkin bisa sedikit memberi inspirasi pada teman-teman yang membaca :
Loyal
Loyal pada sensei dalam hal ini adalah memandang sensei sebagai guru kita untuk menjalani jalan pedang yang sudah kita pilih ini, mengenalkan kita pada budaya mereka, mengajarkan kita tentang applikasi kendo dalam kehidupan sehari-hari. Loyal pada sensei bukan berarti kita menomor satukan beliau, ingat, tetap ada Tuhan yang menjadi utama kita untuk lebih loyal padaNya. Dalam belajar kendo, juga menyangkut nilai spiritual yang tinggi. Itu yang selalu harus kita pegang dalam kita menjalani nya.

Mengikuti segala peraturan
Selalu saya beritahukan pada anggota baru bahwa kendo tidak hanya tentang berlatih dengan shinai, tetapi juga sikap saling menghargai, taat pada pertaturan, dan tata krama. Tak hanya fisik yang dilatih, tetapi juga hati dan mental kalian. Saya yakin setiap orang mempunyai ego, apalagi jika ada sebuah peraturan yang tidak sesuai dengan keiinginannya, ego itu pasti akan langsung muncul. Sebagai seorang ksatria, wajiblah kita memendam ego itu dan patuh pada setiap peraturan yang sudah dibuat, bahkan sebelum kita bergabung. Wajib hukumnya bagi kita mentaati dan menghargai nya. Itu adalah salah satu poin penyesuaian diri anda sebagai ksatria di lingkungan sekitar anda.

Tidak membuat malu clan atau guru anda
Dalam dunia beladiri, tindakan seorang anggota bisa berakibat pada pandangan orang lain, perguruan lain, atau kelompok lain akan citra komunitasnya. Di poin ini, mungkin kita harus banyak belajar akan tindak tanduk kita dalam bersikap dengan orang lain, sensei dari dojo lain, dll. Karena dari situlah kita dinilai, komunitas kita dinilai. Jadi pintar-pintar lah berucap dan membawa diri.

Mencintai negara sendiri
Tidak sedikit mereka yang ikut kendo, beladiri asal jepang ini yang ikut karena cinta akan budaya jepang. Yah awalnya dulu saya memang begitu, tetapi lambat laun saya sadar bahwa seharusnya saya harus lebih cinta dengan negara saya sendiri. Berlatih dengan orang jepang, bukan berarti saya harus menjadi jepang karena pada dasarnya saya adalah orang Indonesia. Banyak persepsi yang salah tentang hal ini. Kita sebagai ksatria sudah sewajibnya mencintai negara kita ini meski kita belajar budaya negara lain. Dan mana yang baik itu lah perlu kita tambahkan untuk membuat manusia berkualitas di negara ini.

20140717_214158

Tetapi tidak semua orang bisa mengerti akan hal ini. Lama sebagai senior di Malang Kendo Club, banyak saya melihat anggota yang keluar masuk dalam club ini. Banyak alasan kenshin yang memilih keluar atau menjadi tidak aktif lagi dalam berlatih kendo. Ada yang karena berbenturan waktu, ada yang cedera, ada yang sibuk dengan kegiatan lain, dll  yang ujungnya mereka tidak lagi berlatih kendo. Saya menyadari bahwa untuk menjadikan seseorang yang bisa sepemikiran dengan kita itu sangat sulit karena setiap orang punya prioritas dan target dalam hidup yang berbeda dan pastinya tidak akan sama. Dalam hal ini sepertinya perlu untuk membentuk orang yang bisa menjadi seperti kita dengan sebuah contoh. Jika kita ingin membentuk kohai kita seperti apa yang kita ingin kan, perlulah sebagai seorang senior memberikan contoh juga. Dalam kendo, terutama di dojo saya, sebisa mungkin kami menjadi saudara, tanpa ada batas sekat antara senior dan junior di luar dojo. Dengan begitu akan lebih mudah jika bisa saling share dan yang akhirnya bisa mencoba membuat mereka mengerti pemikiran kita ini.

Mungkin sekian dulu tulis menulisnya, kita lanjutkan lain waktu… Ja mata..

Sun

Kendoka, Malang, Jawa Timur, Indonesia

http://www.kendo.web.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.