Shinsengumi, Pasukan Keamanan Kyoto pada Akhir Jaman Edo

Artikel Intermezo Profil Sejarah
 Shinsengumi 2004 NHK

Shinsengumi (Shin-sen-gumi) 新選組, yang secara harfiah berarti : pasukan yang baru dipilih, adalah pasukan khusus yang berfungsi menjaga keamaan Kyoto di akhir era kekuasan Shogun Tokugawa, dimana pada waktu itu kondisi Kyoto sangat kacau dan kerusuhan terjadi di mana-mana akibat ketidak stabilan politik setelah mendaratnya Komodor Perry di Edo.

Latar Belakang dan Awal Terbentuknya Shinsengumi

black sheep perry shinsengumi
Pendaratan Perry di Edo


Pada tahun 1953, Komodor Perry dengan angkatan laut Amerika, datang ke teluk Edo dan meminta untuk mendarat dan membuka diplomasi dengan Jepang. Pemerintahan Shogun atau Bakufu, awalnya menolak karena sesuai kebijakan saat itu kapal asing hanya boleh berlabuh di Nagasaki.
Tetapi setelah proses negosiasi yang alot, dan Komodor Perry mengancam akan mengerahkan kekuatan militer jika mereka ditolak, maka akhirnya mereka diijinkan mendarat dan bertemu dengan pihak Bakufu. Kemudian terjadilah beberapa kesepakatan diplomasi. Diantaranya pembukaan Konsulat Amerika di dekat Edo dan kesepakatan dagang Amerika-Jepang.

Hal ini memunculkan banyak gejolak di kalangan Samurai. Mereka banyak yang tidak setuju dengan langkah yang diambil Bakufu (pemerintahan Shogun), dan mereka menganggap Bakufu lemah dan tidak bisa mengambil keputusan.

Singkat cerita, muncul banyak pergerakan politik yang ber slogan “Sonno Joi”, yang artinya kurang lebih “kembalikan kekuasaan ke Kaisar, dan usir orang Barbar (orang asing)”.

Atas desakan dari pihak pro-Kaisar, Kaisar memerintahkan Bakufu untuk mengusir semua orang asing. Tetapi karena hal itu tidak mungkin dilakukan, para pro-Kaisar kemudian menyerang pemerintaan Shogun.

Kyoto sebagai tempat kediaman Kaisar, menjadi tempat berkumpulnya para Roshi (istilah yang lebih halus untuk Ronin – samurai tak bertuan), yang kebanyakan dari mereka adalah pro-Kaisar. Mereka menyerang petugas Bakufu / Samurai yang bertugas sebagai pejabat birokrasi, seperti polisi dll, dan juga roshi lain dari golongan pendukung Shogun. Sehingga kemudian Kyoto pun menjadi kota tanpa penjaga. Kerusuhan dan pembunuhan terjadi dimana-mana, karena tidak ada pihak yang bisa mengendalikan keamaan.

Pada tahun 1863, Kaisar mengundang Shogun waktu itu, Tokugawa Iemochi, untuk datang ke istana Kaisar, salah satunya menanyakan perintah Kaisar untuk mengusir semua orang asing.

Mengingat kondisi Kyoto yang terlalu berbahaya, kemudian salah seorang Hatamoto ( semacam ajudan atau Samurai kelas atas yang berhubungan langsung dengan Shogun) Matsudaira Katamori, mengusulkan untuk membentuk pasukan khusus dari Roshi untuk mengamankan perjalanan Shogun ke Kyoto. Idenya adalah melawan Roshi dengan Roshi.
Matsudaira Katamori menunjuk seorang Samurai, Kyokawa Hachiro, sebagai pemimpin kelompok Roshi tersebut.

Kelompok tersebut diberi nama Roshigumi 浪士組, “Pasukan Roshi / Ronin”.

Namun sebenarnya Kyokawa adalah seorang pro-Kaisar, dan dia berniat untuk mengumpulkan lebih banyak Roshi pro-Kaisar di Kyoto, dan mengendalikan kondisi di sana. Ternyata rencana dari Kyokawa tersebut diketahui oleh para pejabat Bakufu, dan begitu Roshigumi sampai di Kyoto, kelompok tersebut dibubarkan, dan Kyokawa dipanggil kembali ke Edo. Kyokawa dan sebagian anggota kemudian mendirikan perkumpulan baru yang bernama Shinchogumi 新徴組.


19 orang anggota Roshigumi tetap bertahan di Kyoto, dan tetap dengan misi awal mereka, mengamankan Kyoto dari para perusuh. Musuh utama mereka adalah Samurai pro-Kaisar, yang didominasi oleh Samurai dari klan Chosu dan Satsuma. 19 Anggota Roshigumi tersebut membentuk kelompok yang disebut Mibu Roshigumi 壬生浪士組, dimana Mibu adalah nama desa tempat mereka mendirikan markas.

Mibu Roshigumi terbagi dalam 3 faksi, yaitu faksi Serizawa Kamo, Kondo Isami, dan Tonouchi Yoshio. Namun terjadi perselisihan diantara 3 faksi tersebut, sehingga kemudian faksi Tonouchi dihabisi oleh faksi Serizawa dan Kondo. Sehingga kelompok mereka hanya tersisa 13 orang, yang terdiri dari faksi Serizawa dan Kondo.

Matsudaira Katamori melihat peran yang telah dilakukan oleh Mibu Roshigumi, dan memutuskan untuk menjadikan mereka sebagai kesatuan resmi keshogunan. Kemudian dia memberi nama kelompok tersebut Shinsengumi, dan memberi bantuan dan wewenang kepada mereka untuk menjadi pasukan keamanan Kyoto, atas nama Bakufu.

Waktu itu Shinsengumi dipimpin oleh 2 orang komandan, Serizawa Kamo dan Kondo Isami. Perilaku dari Serizawa yang seringkali brutal dan menyalahgunakan jabatannya, membuat nama Shinsengumi jelek, dan kemudian atas persetujuan Matsudaira Katamori, Kondo dan beberapa anggota kelompoknya membunuh Serizawa dan kelompoknya. Hal ini membuat Kondo Isami menjadi komandan utama dari Shinsengumi.

Tokoh Utama Shisengumi

Pada masa puncaknya, Shinsengumi beranggotakan sekitar 300 Roshi, dan terbagi dalam 10 kelompok / pasukan, yang dipimpin oleh seorang Kapten atau Kumicho 組長.

Shinsengumi dikomandani oleh Kondo Isami, seorang ahli pedang dari aliran Tenen Rishin-ryu, bersama dengan beberapa orang teman satu dojonya, yaitu Hijikata Toshizo, Yamanami Keisuke, Okita Shoji, Harada Sanosuke, Nagakura Shinpachi, Todo Heisuke, dan Inoue Genzaburo.


Hijikata sebagai wakil komandan terkenal sangat tegas dan tak kenal ampun hingga dia dijuluki Oni no Fukucho, atau wakil komandan iblis. Dia sangat terkenal dengan ketegasannya dalam menegakan peraturan, termasuk tindakannya menghukum Yamanami, salah satu komandan di Shinsengumi yang juga temannya sendiri, untuk melakukan Seppuku karena dianggap telah melakukan desersi.


Okita Shoji adalah seorang ahli pedang jenius yang berusia masih muda. Konon Okita adalah anggota shinsengumi yang paling jago ilmu pedangnya.

Struktur organisasi Shinsengumi adalah sebagai berikut:
• Komandan (局長, Kyokuchō): Kondō Isami
• Sekretaris Umum (総長, Sōchō): Yamanami Keisuke
• Wakil Komandan (副長, Fukuchō): Hijikata Toshizō
• Penasihat Militer (参謀, Sanbō): Ito Kashitarō
• Intelijen: Shimada Kai and Yamazaki Susumu.

Kapten Pasukan (組長, Kumichō)

  • Okita Soji (Kapten pasukan 1)
  • Nagakura Shinpachi (Kapten pasukan 2)
  • Saito Hajime (Kapten pasukan 3)
  • Matsubara Chuji (Kapten pasukan 4)
  • Takeda Kanryusai (Kapten pasukan 5)
  • Inoue Genzaburo (Kapten pasukan 6)
  • Tani Sanjuro (Kapten pasukan 7)
  • Todo Heisuke (Kapten pasukan 8)
  • Suzuki Mikisaburo (Kapten pasukan 9)
  • Harada Sanosuke (Kapten pasukan 10))

Peraturan Shinsengumi

Salah satu hal yang menarik dari kisah Shinsengumi adalah mereka mempunyai peraturan yang sangat ketat dan keras. Konon sebagian besar dari peraturan tersebut dibuat oleh Hijikata Toshizo, sang wakil komandan. Beberapa poin utama dari peraturan itu adalah adanya 5 larangan, yang mana apabila salah satu dari larangan tersebut dilanggar, hukumannya adalah seppuku.

Larangan tersebut adalah:

  • Menyimpang dari nilai-nilai Bushido
  • Meninggalkan Shinsengumi
  • Mengumpulkan uang untuk kepentingan pribadi
  • Mencampuri urusan orang lain
  • Melakukan pertarungan pribadi

Sebagai tambahan Shinsengumi juga mempunyai aturan berikut:

  • Jika captain terluka dalam pertempuran, seluruh anggota harus bertarung hingga mati.
  • Dalam pertempuran dengan tingkat kematian tinggi, tidak diperbolehkan membawa jasad yang meninggal kecuali jasad kapten
  • Jika seorang anggota Shinsengumi bertarung entah dalam tugas atau bukan, dan dia tidak bisa membunuh lawan dan justru melarikan diri, dia harus melakukan Seppuku, termasuk ketika terlihat ada luka di punggungnya.


Hijikata memaksa mereka untuk mengikuti aturan-aturan yang sangat keras untuk membuat mereka menjiwai semangat Bushido (atau Semangat Samurai), dan untuk menciptakan ketakutan dalam kelompok Shinsengumi sehingga mereka mau mematuhi perintah-perintah Hijikata and Kondo secara mutlak. Aturan-aturan ini adalah alasan utama mengapa mereka tumbuh menjadi sebuah kekuatan yang tangguh dan ditakuti, yang terdiri dari ratusan ahli ilmu pedang, masing-masing dibebani dengan sanksi resmi dan kesiapan untuk membunuh yang tak tergoyahkan.

Seragam Shinsengumi

Anggota Shinsengumi sangat mencolok dalam pertempuran karena seragam mereka yang berbeda.

shinsengumi haori

Atas perintah dari Komandan Shinsengumi Serizawa Kamo, seragam standar Shinsengumi terdiri dari Haori di atas kimono, dengan tali putih yang disebut tasuki mengelilingi dada dan diikat di belakang. Fungsi tasuki adalah untuk mencegah lengan kimono suoaya tidak menghalangi pergerakan tangan. Keunikan seragam yang paling utama adalah pada haori, yang berwarna biru muda. Lengan Haori dihiasi dengan “garis-garis gunung putih,” menghasilkan pakaian yang sangan cerah, sangat berbeda dengan pakaian Samurai yang umumnya coklat, hitam, dan abu-abu. Di tengah pertempuran, seragam Shinsengumi tidak hanya membuat mereka mudah dikenali, sekaligus memberikan ancaman bagi musuh-musuh mereka.

Kiprah terkenal Shinsengumi


Shinsengumi terdiri dari banyak anak muda ahli pedang dengan keberanian dan loyalitas yang luar biasa terhadap Shogun dan Bushido. Mereka sangat ditakuti oleh musuh-musuhnya, terutama roshi anti-shogun, dan samurai dari clan Chosu dan Satsuma yang pro-kaisar. Sesuai tugas dan tanggung jawab mereka mengamankan Kyoto, mereka berhasil membuat Kyoto yang sebelumnya penuh kekacauan menjadi lebih aman dan terkendali.

shinsengumi ikedaya toshiro mifune
Shinsengumi menyerbu Ikedaya, adegan dalam film Shinsengumi Assassin of Honor dengan bintang Toshiro Mifune


Salah satu kejadian yang membuat nama Shinsengumi terkenal adalah peristiwa Ikedaya.
Pada tanggal 8 Juli 1864 malam hari, Kondo Isami dan beberapa anggota Shinsengumi, diantaranya Hijikata, Okita, Nagakura, menyerbu penginapan Ikedaya, dan menemukan Samurai dari klan Chosu yang sedang merencanakan revolusi. Samurai dari klan Chosu tersebut berencana untuk membumi hanguskan Kyoto, dan dalam kekacauan tersebut mereka akan menculik Kaisar dan membawanya ke Klan mereka untuk mendapat dukungan penuh.


Beberapa anggota dari samurai Chosu tersebut berhasil melarikan diri, tetapi sebagian besar terbunuh dalam serangan tersebut. Shinsengumi juga berhasil menangkap salah satu anggota Samurai Chosu dan berhasil mengorek keterangan atas semua rencana mereka, dan Shinsengumi berhasil menumpas rencana revolusi tersebut.


Hal ini membuat nama Shinsengumi menjadi sangat terkenal dan disegani, dan membuat semakin banyak Roshi yang meminta bergabung.


Pada tahun 1867, atas jasa-jasanya, Semua anggota Shinsengumi, yang kebanyakan sebelumnya berstatus sebagai Roshi, diangkat menjadi Samurai oleh Bakufu Tokugawa.


Akhir Masa Kejayaan Shinsengumi


Shinsengumi tetap setia ke Tokugawa, dan meninggalkan Kyoto dengan damai di bawah pengawasan wakadoshiyori Nagai Naoyuki, tak lama setelah pengunduran diri Tokugawa Yoshinobu. Meski demikian, sebagaimana mereka ditempatkan sebagai kesatuan keamanan di Fushimi.

Ketika Perang Boshin pecah mereka segara ikut ambil bagian dalam Perang Toba-Fushimi. Kemudian, ketika melanjutkan pertempuran di luar Edo, Isami Kondō tertangkap dan dipenggal oleh pemerintahan Meiji atas tuduhan pembunuhan terhadap Sakamoto Ryoma.

Sekelompok anggota Shinsengumi di bawah Saitō Hajime bertempur dalam melindungi wilayah Aizu, dan banyak di antara mereka yang pergi ke wilayah utara di bawah Hijikata, bergabung dengan kesatuan dari Republik Ezo. Selama masa ini, Shinsengumi mampu mengembalikan kekuatanya, hingga mencapai angka di atas 100.

Secara umum, kematian Toshizō Hijikata pada 20 Juni (kalender bulan 11 Mei) 1869 dilihat sebagai tanda berakhirnya Shinsengumi, meski ada sekelompok yang bertahan, di bawah Sōma Kazue yang kemudian menyerahkan diri.

shinsengumi festival hijikata toshizo statue
Para penggemar Shinsengumi mengikuti Shinsengumi Festival di dekat patung Hijikata Toshizo


Sedikit dari anggota inti, seperti Nagakura Shinpachi, Saito Hajime, dan Shimada Kai, berhasil selamat dan hidup dalam masa Meiji. Sebagian diantaranya bahkan menjadi tokoh masyarakat.


Shinsengumi Dalam Media Populer


Meskipun Shinsengumi adalah musuh dari pemerintahan yang berkuasa (Kaisar), tetapi mereka dianggap pahlawan karena jasa dan kegigihan mereka mempertahankan prinsip yang mereka pegang.

Shinsengumi banyak menginspirasi terbitnya Novel, Komik, hingga film.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut

Kisah shinsengumi diangkat menjadi judul Taiga Drama tahun 2004, yaitu drama yang tayang selama satu tahun penuh di NHK, Televisi Nasional Jepang. Serial ini berjudul Shinsengumi!, dan mendulang sukses besar. Terutama karena para pemerannya adalah bintang-bintang yang menjadi idola anak muda pada masa itu.

shinsengumi NHK 2004

Shinsengumi muncul dalam komik popular rurouni Kenshin, yang kemudian diangkat ke dalam anime dan juga film live actionnya

shinsengumi samurai x rurouni kenshin

Sejak tahun 1960an telah dibuat puluhan film tentang Shinsengumi, salah satu yang cukup popular berjudul Shinsengumi, Assassin of Honor yang dibinganti actor legendaries Mifune Toshiro, dan juga film GOhatto yang dibintangi Beat Takeshi (Takeshi Kitano)

shinsengumi assassin of honor

Komik Kaze no Hikaru, atau diterjemahkan menjadi Flash Of Wind bercerita tentang tokoh fiksi seorang anak gadis yang menyamar dan masuk menjadi anggota Shinsengumi

shinsengumi kaze no hikaru flash of wind

Film Mibugishiden alias When The Last Sword is Drawn, menampilkan kisah seorang Samurai miskin yang meninggalkan Klannya untuk bergabung dengan Shinsengumi, demi menghidupi keluarganya.

film samurai shinesengumi when the last sword is drawn
Kaichiro, seorang anggota Shinsengumi dalam pertempuran Toba-Fushimi. Dalam Film ini Haori yang dipakai Shinsengumi berwarna Hitam dan Merah.

Dan masih banyak lagi, silakan dicari sendiri ya, hehe

Referensi

Samurai Archive

Sun

Kendoka, Malang, Jawa Timur, Indonesia

http://www.kendo.web.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.