Katana, atau yang umumnya di kenal di Indonesia dengan nama Pedang Samurai, adalah pedang paling populer, mengalahkan kepopuleran pedang-pedang lain di dunia. Katana begitu populer salah satunya karena bentuknya yang khas, dan mempunyai nilai estetika yang tinggi. Dalam artikel ini kita akan membahas keindahan bagian-bagian dari Katana.
Bangsa Jepang adalah bangsa yang sangat peduli dengan detail. Mereka sangat memperhatikan bagian-bagian dari berbagai benda yang mereka buat, termasuk sampai bagian yang terkecil. Dan setiap bagian biasanya mempunyai nama dan makna tersendiri. Hal ini sebenarnya bisa kita temukan juga pada kehidupan orang Jawa jaman dahulu.
Katana, sebagai simbol dari status kelas prajurit-yang bernama Samurai, sangat identik dengan Jepang. Dari proses sebelum pembuatan, proses pembuatan oleh pandai besi, finishing, hingga perawatan setelah di tangan pemilik, sangat mewakili budaya Jepang yang teliti, njlimet, disiplin, dan sangat memperhatikan nilai estetika.
Bagaimana proses pembuatan sebuah Katana, akan kita bahas di artikel berikutnya. Kali ini kita hanya akan membahas bagian-bagian dari katana yang hendaknya kita tahu.
Bagian-bagian dari Katana yang terpasang lengkap:
Bagian Saya – Sarung Pedang
Koiguchi : Mulut dari Saya
Sageo : Tali untuk mengikat Saya ke Obi (sabuk)
Kojiri : Ujung dari Saya
Bagian Pedang
Ito : Pembungkus dari gagang (lilitan tali kain)
Tsuka : Gagang pedang secara keseluruhan
Kashira : Ujung dari gagang/Tsuka
Same : Kulit keras di bawah Ito – lilitan tali kain pembungkus gagang pedang
Menuki : Ornamen / hiasan di gagang (Tsuka) yang berada di bawah Ito
Mekugi : Pasak dari bambu yang berfungsi mengunci bilah pedang ke gagang
Tsuba : Ring pelindung tangan
Habaki : Kerah dari bilah pedang bagian atas Tsuba
Fuchi: Kerah dari bilah pedang bagian bawa Tsuba
Seppa : Pembatas/ring antara Fuchi dengan Tsuba
Mune : Punggung pedang
Hamon : Pola dari tepi / sisi pedang
Kissaki : Ujung Pedang
Close up
Sementara, bagian-bagian dari bilah katana adalah sebagai berikut:
Nagasa : Panjang dari bilah pedang yang terlihat nantinya setelah di pasang. Ada bagian yang masuk ke gagang (Nakago), ini tidak termasuk ke dalam Nagasa
Yokote : Garis yang memisahkan antara ujung pedang (yang tajam) dengan badan pedang
Boshi : Pola (semacam hamon) di bagian ujung pedang (Kissaki)
Kissaki : Ujung Pedang
Ha: Bagian sisi tajam / yang digunakan untuk memotong
Ji: Permukaan pedang di atas hamon, sebelum Shinoji
Shinoji : Garis yang memisahkan antara sisi depan dan sisi belakang pedang (lihat gambar close up di bawah)
Shinogi: Permukaan pedang setelah Shinogi, sebelum punggung pedang
Mune : Punggung / bagian belakang pedang
Sori : Tingkat kelengkungan dari bilah pedang
Yakiba : permukaan pedang antara bagian sisi pemotong (Ha) dengan Hamon
Hamon : Pola dari pemisah antara bagian depan pedang (yang diasah) dengan badan pedang yang kokoh (lihat gambar close up untuk lebih jelas)
Nakago : Bagian dari bilah pedang yang nantinya tertanam di dalam Tsuka (gagang)
Hamachi : bagian ujung bawah dari bilah yang sisi tajam (depan)
Mune-machi : bagian ujung bawah dari bilah sisi belakang
Mei : Tanda / simbol dari pembuat pedang (simbol dari empu / pandai besi yang membuat pedang)
Mekugi-ana: lobang tempat pasak yang mengunci bilah pedang dengan gagang (Tsuka)
Nakagojiri : Ujung dari Nakago
Close up
Nama-nama bagian-bagian Katana tersebut penting untuk diketahui bagi kamu yang berencana membeli Katana, terutama kalau Katana yang mau di pesan itu custome-made. Utamanya yang harus kita tentukan biasanya:
- Nagasa (panjang bilah), biasanya berhubungan / menyesuaikan tinggi badan pengguna
- Sori (tingkat kelengkungan)
- Hamon (pola pemisah antara bagian yang diasah dengan yang tidak)
- Sageo (tali gantungan di Saya)
Wah ternyata banyak banget nama bagian-bagian Katana ya, dan lumayan bikin pusing. Tetapi kalau kita sudah mempunyai sebuah Katana, dan sering merawatnya, pasti lama-lama hapal sendiri.
referensi
Kendoka, Malang, Jawa Timur, Indonesia